KOMUNIKASI
MANAJEMEN
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
PENDAHULUAN
Kajian
terhadap komunikasi
organisasi merupakan hal yang paling relevan untuk menampilkan peranan
masing-masing individu dan kelompok.
Begitu juga terhadap organisasi formal sebagai usaha untuk menggambarkan
karakteristik organisasi dan melahirkan kualitas yang bersifat unik sebagai
wahana pengelompokan manusia masing-masing.
Dalam sistem komunikasi masyarakat
kearah yang paling maju terjadi interaksi yang kompleks antara wadah sebagai
tempat yang modern dengan jaringan komunikasi organisasi suatu masyarakat suatu
sistem terdiri dari organisasi politik dan kelompok persahabatan. Komunikasi organisasi itu lebih
efektif pada bidang-bidang yang lain sehingga mampu berbuat terhadap yang
berhubungan dengan perubahan.
KOMUNIKASI
1.
Pengertian Komunikasi
Organisasi
Dalam berbagai organisasi seperti perusahan, perbangkan, rumah
sakit, sekolah dan perguruan tinggi diperlukan komunikasi diantara para anggotanya,
sifat dasar komunikasi sebenarnya bertumpu pada proses pertukaran pesan
diantara anggota organisasi tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan
terjadinya saling pengertian sebagai akibat pesan yang dikirimkan kepada
penerima diharapkan akan terjadi perubahan tingkah
laku.
Robents (1994:359) berpendapat bahwa komunikasi
ialah pemindahan dan pengertian terhadap makna. Sedangkan komunikasi
yang baik itu adalah apa bila makna
yang dikirimkan oleh pengirim pesan dimengerti secara tepat oleh penerima pesan
berjalan dengan baik.
Bila dikaitkan dengan kehidupan suatu organisasi maka komunikasi
yang berlangsung didalamnya disebut komunokasi
organisasi. Lewis (1987:8), menegaskan bahwa komunikasi organisasi adalah pembagian
pesan, ide-ide atau sikap dalam suatu struktur organisasi (seperti bisnis,
industri, pemerinthan dan pedidikan), diantara manajer dan kelompok pegawai
yang menggunakan teknologi komunikasi modern
atau media memindahkan informasi.
Komunikasi organisasi dapat berlangsung secara verbal maupun nonverbal, atau
menggunakan media, informasi modern,
surat, memo,
pembicaraan lisan, penggunaan bahasa isyarat, teguran, telepon
dan lain-lain. Komunikasi organisasi belangsung atas pemimpin dan bawahan,
bawahan dengan atasan, atau bawahan dangan bawahan dalam konteks pelaksanaan
tugas dan hubungan sosial. Dapat
disimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses pertukaran pesan
diantara unit-unit organisasi dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas untuk
mencapai tujuan oraganiosai secara efektif dan efisien.
2.
Komunikasi sebagai Sistem
Komunikasi
meruapakan susatu proses pertukaran pesan yang menghasilkan suatu tingkat
pembagian makna pengirim dan penerima pesan dalam sebuah organisasi disebut
sebagai model.
Model komunikasi dapat berfungsi sebagai berikut:
1)
Komunikasi organisasi terjadi sebagai suatu sistem terbuka
2)
Komunikasi organisasi melibatkan aliran pesan, bentuk dan saluran
3)
Komunikasi organisasi mempertimbangkan tujuan manajemen
4)
Komunikasi oraganisasi melibatkan sikap orang-oraang, perasaan, hubungan
dan keterampilan-keterampilan.
Untuk itu pemahaman terhadap komunikasi menjadikan proses komunikasi
akan berlangsung efektif. Untuk lebih jelasnya elemen-elemen pokok komunikasi disebutkan
bagian terdahulu yang terdiri atas:
a.
Pengirim pesan
Pengirim pesan (sender) adalah sebagai pemancar atau tempat dimulainnya
komunikasi. Pengirim pesan tersebut bisa seorang individu, kelompok atau
masyarakat yang memiliki pesan dan bertujuan untuk menyampaikannya kepada
penerima pesan.
b.
Pesan
Pesan (message) pada dasarnya mengandung infomasi yang bernilai
positif dan bernilai negatif tergantung kepada kepentingan pengerim dan
penerima dengan tujuan menyampaikan pesan yang dikirimkan melalui saluran yang
tertentu.
c.
Saluran
Saluran adalah alat atau jalan yang digunakan agar pesan dapat
disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima. Saluran tersebut bisa pula
berupa alat tulisan, buku, radio, televisi, film, telpon dan lain-lain.
d.
Pemerima pesan
Penerima pesan adalah seorang yang menerima pesan dan menafsirkannya
untuk tujuan tertentu.
e.
Balikan (umpan balik)
Kemampuan
seorang penerima pesan membirakan respon terhadap pengirim pesan menunjukkan
tingkat pemahaman penerima pesan. Hal itu menentukan balikan yang diberikan
kepada pengirim pesan tersebut.
3.
Fungi Komunikasi Organisasi
Proses komunikasi merupakan bagian integral dari perilaku
organisasi untuk menjalakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab pimpinan,
staf pimpinan, dan personil pegawai.
Koehler
(1981) mengemukakan empat fungsi komunikasi oraganisasi yaitu:
a.
Fungsi Informatif
Para pegawai dalam organisasi memerlukan
sejumlah informasi melalui saluran informasi untuk menyampaikan keputusan,
organisasi dapat dikatakan sebagai sistem proses informasi. Seorang
administrator sekolah harus membuat keputusan mengenai mata pelajaran yang
mesti disusun dalam semester tertentu berdasarkan
informasi dari seluruh lingkungan pendidikan disekolah, seperti jadwal
pendaftaran, biaya pelajaran, dan kualitas pengajar.
b.
Fungsi Regulatif
Seorang manajer
dituntut untuk mampu mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari
organisasi. Alat-alat, kebijakan, catatan dan perintah-perintah dilahirkan
dalam seluruh hirarki organisasi.
Fungsi regulatif adalah sebagai proses yang dilakukan manajer pada dua arah
yaitu pertama, manajer mengawasi pemindah
informasi. Manajer mengirimkan pesan atau perintah kepada bawahan. Sedangakan
yang kedua pesan-pesan peraturan merupakan orientasi kerja yang dipusatkan pada
tugas yang penting diselesaikan pada job tertentu.
c.
Fungsi Persuasi
Manajer harus selalu mengatur dengan cara persuasi yang kadang
harus digunakan pada semua level organisasi. Kadang-kadang bidang tertentu
lebih baik diberikan bujukan dari pada melalui perintah sebab dengan bujukan
seorang pegawai lebih dapat menerima perintah dan melaksakannya dengan
sukarela.
d.
Fungsi Integratif
Fungsi integratif adalah melaksanakan komunikasi untuk memperoleh kesesuaian
dan kesatuan tindakan dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Ditegaskan oleh
Hersey dan Blanchard (1988:307) bahwa seorang manajer waktunya lebih banyak
dimanfaatkan untuk berkomunikasi dalam menyampaikan perintah, kebijakan, memotivasi,
mengkoordinasikan dan memberikan memo dari pada melakukan tindakan atau
pekerjaan.
Sistem dalam komunikasi melibatkan
empat komponen tersebut. Menurut Lewis (1987) ada tiga sistem komunikasi yaitu:
a.
Komunikasi dari atasan kepada bawahan (downward comunication)
Komunikasi dari atasan kepada bawahan merupakan bagian integral
dari sebuah organisasi, sebab diterima dan dibuat oleh manajemen. Komunikasi
ini menekankan pengaliran informasi dari pimpinan kepada bawahan.
b.
Komunikasi dari bawahan
kepada atasan (upward communication)
Komunikasi dari bawahan menunjukkan suatu masukan dari bawahan
kepada atasan untuk memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan manajemen dan
melepaskan perasaan emosi dan pemikiran pribadi.
c.
Komunikasi mendatar (horizontal communication)
Komunikasi horizontal dikenal sebagai
mendatar atau komunokasi garis datar dan mungkin yang paling kuat dalam pengaliran
informasi. Komunikasi horizontal dalam
organisasi dapat berlangsung sesama staf dan pegawai tanpa diatur oleh
ketentuan formal organisasi atau berlangsung sesama
pegawai.
4.
Unsur-unsur komunikasi
a.
Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan. Sumber
dapat berupa orang, lembaga dan media masa lainnya.
b.
Penyampaian pesan (communicator)
Penyampaian pesan ialah orang yang menyampaikan pesan. Pengirim
pesan dapat berupa individu yang
sedang berbicara, menulis, kelompok orang, organisai.
c.
Pesan (Message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan penyampaian
pesan. Penuturan pesan dalam bentuk media yang digunakan harus sederhana dan
Manusiawi.
d.
Saluran (komunikasi)
Saluran
komunikasi adalah penyampaian pesan yang dapat diterima melalui panca indra
atau menggunakan media, yang menyangkut: kapan dilakukan, bagaimana cara
melaksanakannya dan dimana tempatnya serta kepada siapa pesan akan disampaikan.
5.
Kesulitan Komunikasi
Komunikasi
baru dikatakan mencapai sasaran apabila komunikasi dapat menangkap pengertian
sama dengan pengertian komunikator, jika tidak demikian komunikasi tersebut
dianggap gagal. Standarisasi keberhasilan komunikasi ialah ketetapan waktu,
jadi apabila komunikator terlambat menyampaikan pesan-pesan meskipun benar yang
disampaikan maka komunikasi dianggap gagal.
Ada
beberapa kesulitan yang dihadapi komunikator dalam melancarkan komunikasinya
Sutaryo dalam bukunya Sosiologi Komunikasi ialah: menyangkut aspek amanat,
komunikasi media dan unsur sosiologi budaya. Sebab dalam komunikasi kejelasan
pesan yang dimaksud amanat masyarakat sebagai komunikan tidak semuanya bisa
memahani pesan yang disampaikan oleh komunikasi sehingga timbul keraguan, tugas
komunikator berusaha agar amanat itu jelas bagi diri sendiri dan orang lain.
6.
Lingkungan Komunikasi
Lingkungan
merupakan mempunyai pengaruh terhadap makna kandungan pesan apa yang
disampaikan. Menurut Devido bahwa ruangan taman ketika komunikasi berlangsung
disebut konteks lingkungan fisik.
Telah
diuraikan pesan komunikasi dan faktor yang ikut berpengaruh terhadap
pelaksanaan atau terjadinya komunikasi dalam lingkungan organisasi secara umum
ada dua yaitu;
a.
Proses secara primer (primer process) yaitu komunikasi dilakukan
secara tatap muka langsung antara seseorang dengan yang lain guna menyampaikan
pikiran maupun perasaannya.
b.
Proses secara skunder yaitu proses penyampaian pesan oleh seorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media.
7.
Teori Kebergantungan
Wilbur Schramm menyebutkan bahwa manusia apabila dihadapkan dengan
suatu pesan untuk mengambil keputusan menerima atau menolaknya, akan mengadakan
terlebih dahulu suatu komunikasi dengan dirinya sebagai proses berfikir. Mungkin kebergantungan secara langsung dan
tidak langsung, bahwa kepemimpinan yang efektif selalu memperhatikan situasi
dalam menerapkan gaya kepemimpinan berdasarkan konsep kebergantungan. Menurut
teori ini keefektifan pemimpin
tergantung kepada hubungan terhadap gaya kepemimpinan.
8.
Komunikasi dan kepemimpinan
Di dalam
kepemimpinan, komunikasi amat penting untuk:
a.
Menyampaikan impormasi
b.
Menyampaikan kebijakan
c.
Menyampaikan perintah
d.
Menyampaikan keputusan
e.
Melakukan konsultasi
f.
Melakukan tindakan disiplin
g.
Melaksanakan perundingan
h.
Melakukan negosiasi
9.
Prinsip-prinsip
dalam komunikasi
a.
Menyampaikan imformasi
b.
Tujuan harus jelas
c.
Kemukakan fakta atau kebenaran
d.
Bersikaplah mengajak bukan menyuruh
e.
Jangan emosi
f.
Percaya diri
10.
Tujuan komonikasi
a.
Memahami pesan
b.
Menerima pesan
c.
Berbuat sesuai dengan isi pesan
d.
Saling memahami antara pengirim dengan penerima
KESIMPULAN
Komunikasi organisasi sangat
tergantung bagai mana pesan itu di kirim, di terima dan di interpretasikan.
Komikasi yang berlangsung baru di katakan baik manakala pesan dari si pengirim
terjawab sesuai dengan makna pesan itu sendiri. Sedangkan komunikasi
yangefektif terjadi jika antara si pengirim dan si penerima pesan memiliki
pengertian yang sama dan traplikasikan dari umpan balik yang berlangsung. Komunikasi
yang baik dapat di capai melalui komunikasi yang jelas atau yang baik secara
lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi yang efektif membutuhkan bukan hanya
melalui penyampaian pesan secara lisan maupun tulisan baik komunikasi verbal
maupun komunikasi non verbal.
Untuk itu dalam rangka meningkatkan
efektivitas komunikasi dalam organisasi perlu di tingkatkan kesadaranakan kebutuhan
komunikasi yang efektif untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan pencapaian
tujuan. Jadi dalam menyampaikan gagasan, kebijakan,program,visi, pembagian
kerja oleh para manajer sangat di tentukan oleh keterampilan komunikasinya
dalam organisasi. Di sisi lain penggunaan umpan balik harus
benar-benar sesuai dengan isi pesan yang di sampaikan oleh pengirim pesan, atau
bawahan kepada pimpinan dan sesama bawahan.
DAFTAR PUSTAKA
Sutaryo,
Sosiologi Komunikasi, Yogyakarta 2005 Arti Bumi Intaran
Syafaruddin,
Menejemen Lembaga Pendidikan Islam,
Ciputat Press 2005
Lewis,
P.V.(1987). Organizational Communication.New York: John Willey & Sons,Inc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar